REFLEKSI MENOLAK LUPA "Tragedi 1 Mei 2000 Nommensen Berdarah’’
REFLEKSI
MENOLAK LUPA
Mengenang Kembali Tragedi 1
Mei 2000 ‘’Nommensen Berdarah’’

Dalam dekade terakhir ini mahasiswa UHN Medan biasa
melakukan Aksi doa dan tabur bunga serta Ziarah ke makan kedua aktivis UHN
Medan yaitu alm Ricardo Silitongan (Fak Teknik) dan Calvin Nababan (Fak Pertanian)
di pemakaman jalan Gajah Mada Medan. Mahasiswa bergerak dari kampus secara
beriring-iringan menuju kompleks pemakaman Gajah Mada.
20 Tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Mei 2000 salah satu kampus swasta di medan sumatera
utara yaitu universitas HKBP Nommensen Medan mengalami masa pahit, dimana pada saat
itu Oknum-Oknum Negara yang terlatih melakukan penembakan dan pengrusakan
kampus.
Tindakan membabi buta yang meraka laukukan seakan mereka tidak mau tau dan tidak sadar,
siapa yang coba mereka musnahkan (Generasi Penerus Bangsa). Dengan tidak punya
hati meraka memperlakukan mahasisawa seperti penjahat kelas kakap yang sedang
mencoba menjajajah dan myerang bangsa ini, timah panas dijadikan solusi
membungkam mahasiswa paada saat itu.
Awalnya kejadian ini
bermula dari sikap protes mahasiswa atas penangkapan salah seorang mahasiswa
fakultas ekonomi,(Panal Pakpahan) oleh pihak kepolisian tanpa proses hukum
(tidak ada surat penangkapan) informasi atas penangkapan mahasiswa tersebut di
respon oleh mahasiswa dengan melakukan aksi unjuk rasa ke POLDASU. Pada masa
itu semua mahasiswa, jurusan, Fakultas dan setiap unit kegiatan kampus sangat
erat bak saudara satu sama lainnya dan memiliki solidaritas yang sangat tinggi
( Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing). Sesampainya di depan kantol
POLDASU, Mahasiswa langsung menyampaikan tuntutanya tentang penangkapan salah
satu rekan mahasiswa terhadap pihak kepolisian yang melakukan penangkapan tanpa
proses hokum (surat penangkapan).
Tanpa diketahui, saaat mahasiswa melakukan aksi damai dan
menyuarakan tuntutannya barisan mahasiswa ada oknumyang sengaja
memprovokasi dan tindakan itu pun
membuat barisan mahasiswa pecah sehingga kejadian chaos pun tidak terelakkan
dan akibatnya banyak mahasiswa yang di tangkap pada saat itu.
Dengan memahami barisan dan situasi tidak kondisional,
lokasi yang tidak steril lagi mahasiswa UHN Medan langsung bertolak ke kampus
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sesampainya di kampus Mahasiswa langsung memobilisasi massa,
tanpa ada yang menduga saat itu jug pasukan kepolisiaan dari poltabes sudah
mengepung wilayah Universitas HKBP Nommensen Medan mulai dari jalan sutomo
hingga jalan perintis kemerdekaan. Karna mahasiswa belum termobilisasi dengan
baik sehingga mahasiswa kembali terprovokasi oleh tindakan aparat kepolisian
yang ingin masuk ke dalam lokasi kampus.
Bentrokan pun tidak dapat terhindarkan lagi yang
mengakibatkan banyak korban mahasiswa
yang berjatuhan, Polisi mengobrak-abrik kampus UHN Medan dengan alsaasan
utuk membebaskan untuk membebaskan anggota kepolisian yang di sekap Mahasiswa
(Fakultas Hukum) untuk barter dengan mahasiswa yang di tangkap di POLDASU.
Biadap dan tidak berprikemanusiaan mungkin kalimat itu tidak sebanding dengan
tindakan yang mereka lakukan ‘’Semuan Fasilitas Kampus di Rusak dan
Selongsong Peluru Tajam Berjatuhan Timah Panas Mencari Korban, Tetesan Darah
Berserakan dan Letusan Dimana-mana Layaknya Perang’’
Hingga 2 nyawa generasi penerus bangsa ini menjadi korban
keganasan APARAT KEPOLISIAN BIA##P, Mereka adalah aktivis yang akan menjadi
sejarah untuk seluruh mahasiswa UHN Medan RICARDO SILITONGA (Fak Teknik ) dan
CALVIN NABABAN (Fak Pertanian). ''Namun sayangnya sampai sekarang kasus itu
tidak terusut dengan tuntas karena aktor intelektual tidak pernah diproses dan
tidak pernah dilakukan transparansi terkait hokum apa yang dilakukana.
Untuk itu kita sebagai
penerus regenerasi telah menyuarakan dan menjadikan ini sebagai refleksi
perjuangan Mahasiswa dan harus tetap menuntut "USUT TUNTAS TRAGEDI UHN MEDAN
BERDARAH ( PELANGGARAN HAM BERAT 1 MEI 2000). HIDUP MAHASISWA !!!! KBM-UHN
Tulisan ini saya buat bukan untuk memprovokasi atau
mengungkit masa masa kelam nan pahit tapi hanya sekedar Refleksi untuk edukasi
bahwa UHN Medan yang aman dan tentram seperti sekarang ini punya masa kelam dan
punya 1001 cerita yang terpendam di masa lampau. #O.S
Penulis
Okto Simanungkalit
Masukan dan komentar sangat saya butuhkan untuk memperbaiki setiap tulisan saya berikutnya.
BalasHapus